Perbedaan Model Problem Posing dan Probing Prompting Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Bangun Datar Segiempat
Keywords:
hasil belajar matematika, model pembelajaran, problem posing, probing prompting.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara model problem posing dan probing prompting learning terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar segiempat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuasi ekperimen pada jumlah sampel sebanyak 60 siswa, yaitu 30 siswa kelas VIIA dengan pembelajaran model problem posing dan 30 siswa kelas VIIB dengan pembelajaran model probing prompting. Berdasarkan perhitungan diperoleh data bahwa uji normalitas menggunakan uji Liliefors diperoleh Lhitung untuk model problem posing adalah 0,122 dan Lhitung untuk model probing prompting sebesar 0,141. Lhitung kurang dari Ltabel=0,161 sehingga kedua kelompok data berdistribusi normal. Dari uji homogen, diperoleh Fhitung=1,43<1,85=Ftabel yang berarti kedua kelompok sampel homogen. Kemudian diperoleh rata-rata hasil belajar siswa kelompok problem posing, memiliki rata-rata 76,57 simpangan baku 12,69 median 78,17 serta modus 79,94. Selanjutnya hasil belajar siswa kelompok probing prompting, memiliki rata-rata 62,1 simpangan baku 10,58 median 61,17 serta modus 60. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai thitung=4,871>ttabel=2,002 sehingga disimpulkan terdapat perbedaan model problem posing learning dan model probing prompting learning terhadap hasil belajar matematika pada materi bangun datar segiempat kelas VII di SMP Kartika VIII-1 Jakarta tahun pelajaran 2018/2019.