https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2019/issue/feed Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara 2020-07-28T15:46:24+07:00 Yatha Yuni lppm@stkipkusumanegara.ac.id Open Journal Systems <p><img style="float: left; width: 120px; border: 2px solid #000000; margin: 35px 15px 15px 0px;" src="/public/site/images/admin/cover_issue_10_en_US_copy_copy1.jpg"></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara</strong> <strong>(SEMNARA)</strong> <strong>2019</strong> is an open access proceeding managed and published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STKIP Kusuma Negara Jakarta. It aims to be open access journal platform which publishes and disseminates the ideas and researches. <strong>Prosiding SEMNARA</strong> <strong>2019</strong> is a scientific proceeding that publishes articles of research or review studies in the field of education. The scope of this journal is: 1) English Education; 2) Civic Education; 3) Mathematics Education; 4) Science Education; 5) Early Childhood Education; 6) Primary Education; 7) Physical Education; 8) Any Education subject areas.</p> <p style="text-align: justify; margin-top: -60px; margin-left: 15px;">&nbsp;</p> https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2019/article/view/137 Profesionalisme Guru Memasuki Abad 21 dan Kreativitas Pengembangan Model Pembelajaran 2020-01-09T19:30:30+07:00 Turmudi Turmudi turmudi@upi.edu <p>Pengembangan profesionalisme guru merupakan sebuah keniscayaan. Guru-guru yang memperoleh pendidikan pada zamannya tidak dibekali dengan ketrampilan dan pengetahuan untuk zaman yang perubahannya sangat pesat. Gerakan-gerakan era disrupsi, (masyarakat ekonomi ASEAN) MEA, Abad 21, STEM, dan semacamnya sangat mempengaruhi bagaimana hidup berbangsa dan bernegara, berekonomi dan pendidikan. Dengan diluncurkannya MEA misalkan guru-guru kita terancam untuk digantikan oleh guru-guru yang berasal dari negara-negara ASEAN, apabila guru-guru kita tidak mempersiapkan diri dengan tuntutan kemampuan pada zaman ini, dan apabila guru-guru tidak meningkatkan profesionalismenya. Tulisan singkat ini membuka mencoba wawasan guru baik guru dalam jabatan (inservice training) maupun guru pra-jabatan (pre service training), sehingga mereka setidaknya dapat menyesuaikan dengan zaman yang berubah dengan sangat pesat. Guru-guru hendaknya memiliki kemampuan kreatif, menciptakan model-model pembelajaran yang sebelumnya tidak tersedia, yang dapat merangsang siswa belajar menjadi lebih bersemangat meraih kompetensi yang digunakan menghadapi abad 21.</p> 2020-01-06T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2019/article/view/291 Tantangan Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0 2020-07-28T15:46:24+07:00 Hendarman Hendarman hendarman@kemdikbud.go.id <p>Artikel ini merupakan kajian berbagai perubahan di era pengetahuan ekonomi global sekarang ini yang memiliki dampak luas secara ekonomi, sosial, budaya dan politik serta mempengaruhi berbagai aspek dari bidang kehidupan termasuk di dalamnya satuan pendidikan atau sekolah. Perubahan dimaksud dalam konteks organisasi dan kelembagaan, cenderung menyebabkan terjadinya reduksi otonomi dan kendali pemerintah seperti halnya pada fenomena desentralisasi pendidikan. Revolusi industri 4.0 berimplikasi terjadinya perubahan dalam pola berpikir dan bertindak yang lebih memanfaatkan keberadaan teknologi, yang lebih dikenal dengan pengenalan dan penguasaan Internet of things. Penguasaan tersebut harus menjadi perubahan bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik. Pada era revolusi industri 4.0 pendidikan dan tenaga kependidikan harus merasa malu jika tidak mampu menguasai teknologi dan menjadi sasaran perundungan (bully) dari peserta didik akibat tidak memiliki kompetensi tersebut. Pembelajaran pada era revolusi 4.0 akan mengubah total pola pembelajaran dari yang selama ini terfokus pada guru sebagai penyampai informasi, berubah menjadi guru sebagai fasilitator. Fasilitator dimaknai sebagai seseorang yang dapat membantu peserta didik belajar dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki sebagai individu dengan cara yang berbeda-beda. Dan sebagai fasilitator maka guru mampu menemukan gaya belajar yang terbaik buat masing-masing peserta didiknya.</p> 2019-12-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2019/article/view/138 Technological Pedagogical and Content Knowledge: Konsep Analisis Kebutuhan dalam Pengembangan Pembelajaran 2020-01-09T19:28:53+07:00 Audi Yundayani audi_yundayani@stkipkusumanegara.ac.id <p>Revolusi industri 4.0 memberikan pengaruh besar pada semua lapisan kehidupan di masyarakat. Pengaruhnya sangat luas dan besar termasuk memberikan warna baru pada wajah pendidikan di Indonesia. Technological pedagogical and content knowledge (TPACK) merupakan alternatif yang dapat dijadikan acuan bagi praktisi pendidikan untuk mengembangkan model baru pembelajaran. Tujuan dalam artikel ini untuk memberikan gambaran mengenai konsep TPACK dan memperkenalkan konsep analisis kebutuhan dalam kerangka kerja TPACK. Artikel ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPACK merupakan kerangka kerja bagi guru dalam membuat sebuah rancangan pembelajaran. Rancangan ini menggabungkan tiga komponen utama yaitu teknologi, pedagogi, dan konten atau materi pengetahuan. Penggunaan teknologi sebagai media dan sumber pembelajaran merupakan salah satu manifestasi kesiapan dunia pendidikan dalam menjadi bagian dari industri 4.0. Kerangka kerja TPACK dapat dilakukan dengan lebih dulu melakukan sebuah analisis kebutuhan sehingga semua komponen di dalamnya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Hasil paparan dari artikel ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi pengembangan model pembelajaran dalam era 4.0.</p> 2020-01-07T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2019/article/view/154 Profesionalisme Guru PAUD Abad 21 dalam Mengembangkan Pembelajaran Kreativitas Anak Usia Dini 2020-01-15T09:19:42+07:00 Andi Musda Mappapoleonro andi_musda@stkipkusumanegara.ac.id <p>Berdasarkan Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dikatakan bahwa, guru dan dosen adalah jabatan profesional. Sementara jabatan profesional yang dimaksud adalah guru memiliki kemampuan khusus dan mempunyai latar belakang pendidikan lebih khusus pula. Berikutnya Permen Nomor 17 Tahun 2007 tentang kualifikasi standar kompetensi guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan profesionalitas guru PAUD dalam mengembangkan pembelajaran abad 21. Pendidikan anak sejak dini adalah satu pondasi utama yang menjadi perhatian semua pihak. Pembelajaran yang efektif pada anak usia dini salah satu proses dalam mengembangkan semua aspek pembelajaran, dan kreativitas anak memiliki pondasi yang harus kuat, karena mereka adalah cikal bakal penerus bangsa. Kreativitas anak usia dini umumnya pada kegiatan menggambar dan bermain. Guru PAUD dituntut memiliki kreativitas tinggi, agar pembelajaran anak usia dini juga bermutu semakin baik atau tinggi. Berdasarkan perolehan data diperoleh nilai F hitung 7,310 &gt; F table 4.11 hal ini menunjukkan H0 ditolak. Kesimpulan penelitian ini adalah kreativitas anak menggambar dan bermain lebih tinggi melalui sentuhan profesionalitas guru yang tinggi pula. Guru professional yang kreativitasnya tinggi akan menghasilan anak usia dini yang pembelajaran dan kreativitasnya tinggi pula.</p> 2020-01-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara