Pola Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera pada Kampanye Pemilu 2004 di Wilayah Jakarta Timur
DOI:
https://doi.org/10.37640/jcv.v1i1.920Keywords:
Kampanye, Partai Politik, PemiluAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh DPD PKS Jakarta Timur yang berhasil memperoleh suara terbanyak di daerah Jakarta Timur. Penelitian ini menarik diteliti sebab partai ini memiliki perbedaan dengan partai lain. Bila Sebagian besar partai-partai lain menjual tokoh terkenal tingkat nasional untuk menarik dukungan masyarakat, maka PK Sejahtera lebih menjual program-program partai dan isu-isu populis. Dalam memperkenalkan ke masyarakat DPD PKS Jakarta Timur mengunakan komunikasi politik yang baik. Dari latar belakang tersebut penelitian ini ingin mengetahui bagaiman proses komunikasi politik, siapa saja yang berperan, bagaimana pesan-pesan yang disampaikan, serta bagaimana saluran dan media komunikasi yang digunakan dalam kampanye. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Metode pengumpulan data primer menggunakan wawancara mendalam terhadap infroman-informan kunci sebanyak 6 orang dan data-data sekunder. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang diguanakan DPD PKS Jakarta Timur pada kampanye 2004 adalah komunikasi massa, komunikasi interpersonal. Proses komunikasi dilakukan oleh komunikator politik terdiri dari caleg, elit partai, aktivis partai dan tokoh masyarakat. Pesan utama yang disampaikan adalah “bersih” dan “lebih peduli”. Media yang dipakai adalah media elektronik dan media cetak.
References
Berry, H., & Waluyo, S. (2005). Kebangkitan Politik Dakwah, Konsep dan Praktik Politik Partai Keadilan Sejahtera di Masa Transisi. Bandung: Harakatuna Publishing.
Corbett, W. J. (1989). Tehniques of Internal Communication. Melbourne: Longman Profesional, Ltd.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage publications.
Doob, L. W. (1971). Communication in Africa. The Rhetoric of Nonverbal Communication: Readings, 68-71.
Effendy, O. U. (1986). Dinamika komunikasi. Bandung: CV. Remadja Karya.
Huntington, S. P., Marjohan, A., & Abadi, A. S. (1995). Gelombang Demokratisasi Ketiga. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Imawan, R. (1997). Membedah Politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kusumarasri, A. P., Pradekso, T., & Ulfa, N. S. (2013). Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pemahaman Pesan Kampanye Sosial Light On dengan Perilaku Menyalakan Lampu Utama Sepeda Motor. Interaksi Online, 1(3), 1-19.
Meyer, T. (2003). Demokrasi: Sebuah Pengantar untuk Penerapan. Jakarta: Kantor Perwakilan Friedrich-Ebert-Stiftung (FES).
Nimmo, D. (2004). Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, Media. Bandung: Remaja Rodakarya.
Rauf, M. (2001). Konsensus dan Konflik Politik. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Rice, R. E., & Atkin, C. K. (2012). Public Communication Campaigns. Los Angeles: SAGE publications.
Rogers, E. M., & Storey, J. D. (1987). Communication Campaign. Handbook of Communication Science. New Burry Park, CA: SAGE.
Schramm, W. (1955). Information theory and mass communication. Journalism Quarterly, 32(2), 131-146.
Venus, A. (2004). Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung. Simbiosa Rekatama Media.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Citizenship Virtues
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Author(s) agree that this article remains permanently open access under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License