Pengembangan Program Ekstrakurikuler Pramuka Berbasis Blok Dalam Meningkatkan Karakter Tanggung Jawab dan Motivasi Belajar Siswa
DOI:
https://doi.org/10.37640/jcv.v5i2.2488Keywords:
Ekstrakurikuler Pramuka, Karakter, Tanggung JawabAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan karakter tanggung jawab dan motivasi belajar siswa melalui program ekstrakurikuler Pramuka berbasis blok. Penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) yang dilaksanakan di SDN Bojonggede dengan melibatkan 35 responden yang dibagi ke dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Validasi program dilakukan oleh para ahli pendidikan, sedangkan efektivitasnya diukur melalui uji statistik terhadap data sikap dan motivasi siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa seluruh komponen program dinyatakan layak, dengan skor kelayakan di atas 85%. Beberapa aspek seperti prinsip reaksi dan sistem pendukung bahkan memperoleh nilai di atas 90%, yang menegaskan bahwa desain program telah memenuhi kriteria pedagogis, teoritis, dan praktis untuk diterapkan di sekolah dasar. Secara empiris, hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Program terbukti efektif meningkatkan karakter tanggung jawab dan motivasi belajar siswa, yang terlihat dari peningkatan sikap disiplin, keterlibatan aktif, serta kesediaan siswa untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok, simulasi, maupun praktik lapangan. Dengan demikian, program ekstrakurikuler Pramuka berbasis blok dapat dijadikan alternatif model pembelajaran yang valid, layak, dan efektif dalam membangun karakter sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah dasar.
.
References
Amalia, A. (2019). Aplikasi teori kebutuhan Maslow dalam pembelajaran bahasa Arab (implementasi pendekatan humanistik). Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, 4(2), 101–110.
Asmani, J. M. (2013). Buku panduan internalisasi pendidikan karakter di sekolah (Cet. VI). Jogjakarta: Diva Press.
Carton, T. (2016). The war on P (pure, methamphetamine) in New Zealand, a moral panic? Sociology Mind, 6(3), 92–106. https://doi.org/10.4236/sm.2016.63008
Effendi, H., & Hendriyani, Y. (2016). Pengembangan model blended learning interaktif dengan prosedur Borg and Gall. International Seminar on Education, 1(1), 45–52.
Hattie, J. (2020). Visible learning for teachers: Maximizing impact on learning. London: Routledge.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. (2011). Kursus mahir untuk pembina Pramuka. Semarang: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Cabang Cakrabaswara.
Maslow, A. H. (1984). Motivasi dan kepribadian (Nurul Iman, Trans.). Jakarta: Gramedia.
Miller, S. (2015). Joint epistemic action and collective moral responsibility. Social Epistemology, 29(3), 280–302. https://doi.org/10.1080/02691728.2014.895834
Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. (2024). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rohman, P. F. (2013). Pengembangan pendidikan karakter (2nd ed., Vol. 5). Bandung: PT Refika Aditama.
Rosyida, S., Ismail, M., & Sukardi, S. (2018). Pengaruh model pembelajaran circuit learning (CL) berbantuan media kartu soal terhadap hasil belajar PKn. Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman, 5(1), 60–72.
Ross, W. D. (Trans.). (2000). Nicomachean ethics (Aristotle, 350 B.C.E.). Chicago: University of Chicago Press.
Wibowo, A. (2012). Pendidikan karakter: Strategi membangun karakter bangsa berperadaban (1st ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiyani, N. A. (2013). Konsep, praktik, & strategi membumikan pendidikan karakter di SD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Citizenship Virtues

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Author(s) agree that this article remains permanently open access under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License