Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Kampung Adat Dukuh Garut Dalam Perspektif Budaya Hidup Selaras Dengan Alam

Authors

  • Mohamad Sutisna STKIP Arrahmaniyah
  • Paiman Pradana STKIP Arrahmaniyah
  • Dewi Supinah STKIP Arrahmaniyah
  • Ernah Susanti STKIP Arrahmaniyah
  • Iwan Sanwani STKIP Arrahmaniyah

DOI:

https://doi.org/10.37640/jcv.v4i1.1960

Keywords:

Kampung Dukuh, Keajaiban Sejarah, Kearifan lokal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri dan mendeskripsikan nilai-nilai kearifan local masyarakat Kampung Dukuh dalam perspektif budaya hidup selaras dengan alam. Dalam kesehariannya, mereka memiliki pandangan hidup yang berlendaskan pada paham sufisme. Paham tersebutlah yang akhirnya mempengaruhi bentuk fisik desa serta tradisi masyarakatnya. Karena berlandaskan pada paham sufisme, masyarakat kampong dukuh menjadi orang yang sangat menjunjung tinggi nilai keharmonisan dan keselarasan hidup. Hal ini lantar diinterpretasikan dalam tampilan bentuk bangunan, dimana mereka dilarang menggunakan dinding dari tembok, jendela kaca, ataupun atap genteng pada bangunannya. Larangan tersebut didasarkan paham bahwa segala hal yang berbau kemewahan dianggap dapat mengganggu keselarasan dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Mereka juga tidak menggunakan barang-barang modern dan elektronik dalam kesehariannya. Untuk memenuhi kebutuhan, mereka menggunakan peralatan rumah tangga yang berbahan dasar alami, seperti dari kayu dan bambu. Material tersebut dipercaya lebih memberikan manfaat ekonomis dan kesehatan, karena bahan tersebut tidak mudah hancur atau pecah dan dapat menyerap kotoran. Pola budaya juga berpengaruh pada aspek non fisik seperti ritual budaya, diantaranya ngahaturan tuang. Kearifan local merupakan asset Negara yang berharga. Kita patut melestarikannya dan menjaganya agar kearifan local tersebut dapat terjaga dengan baik tanpa ada ancaman dan pengaruh buruk dari luar.

References

Abdullah, dkk. (2008), Agama dan Kearifan Lokal Dalam Tantangan Global, Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana bekerjasama dengan Pustaka Pelajar. H.5.

Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Daryanto dan Agung Suprihatin. 2013. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta : Gava Media.

Juhadi. 2007. Pola-Pola Pemanfaatan Lahan Dan Degradasi Lingkungan Pada Kawasan Perbukitan. Jurnal Geografi. Volume 4, Nomor 1 :11-24.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakary Ridwan, Nurma Ali. 2007. Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Ibda. Vol.5 No.1 : 27-38.

SR Pudjiastuti, N Hadi, H. Arfani, RP Akbar, AS Tajudin (2021), “The Culture and Local Wisdom of The Indigenous People Kasepuhan Sinar Resmi” JHSS (Journal of Humanities and Social Studies) 5(2), 198-202.

SR Pudjiastuti, A.Sutarjo, U Nurhayati, VT Fuadah (2021) “Implementasi Kearifan Lokal Masyarakat Kasepuhan Adat Sinar Resmi Dalam Pembentukan Karakter” Jurnal Citizenship Virtues Volume 1 (2), 174-184.

SR Pudjiastuti, A.Ardabi, M.Mustikaningsih, S.Suhendar (2021), “Sinergitas Sistem Religi dan Adat Masyarakat Kampung Adat Urug Desa Urug Bogor”Sintesa: Jurnal Ilmu Pendidikan 16(1).

Sibarani, Robert. 2014. Kearifan Lokal : Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta : Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).

Tilaar, H.A.R. 2000. Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia: Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Widyosiswoyo, S. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Bogor Selatan : Penerbit Ghalia Indonesia

Wawancara dengan Mama Uluk, selaku kuncen Kampung Dukuh, pada tanggal 8 Juli 2023, pukul 10.15 WIB.

Downloads

Published

2024-04-02